Peristiwa alam langka, yang disebut super moon, akan terjadi pada malam 19 atau 20 Maret di Indonesia.
Fenomena luar biasa itu akan membuat purnama tampak lebih besar. Saat itu, bulan akan terlihat 7 persen lebih besar dari biasanya.
Pakar astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Thomas Djamaluddin pada Rabu (16/3) menyatakan, pembesaran bulan itu akan tampak biasa saja jika dilihat dengan kasat mata. Tapi dengan teleskop, perbedaan ukuran bulan itu akan terlihat sekitar 7 persen lebih besar dari purnama biasa.
Kejadian itu akibat bulan yang tengah mencapai puncak purnama sedang dalam jarak terdekatnya dengan bumi. Dalam istilah astrologi, kejadian itu disebut super moon. Kejadian langka itu hanya berulang setiap 18 tahun sekali.
Berdasarkan data astronomi, pada Sabtu, 19 Maret pukul 19.10 GMT atau Minggu, 20 Maret pukul 02.10 WIB, jarak bulan dengan bumi sejauh 356.577 kilometer. Jarak terjauh bulan dengan bumi yang terjadi pada Desember mendatang terentang 364 ribu kilometer. Adapun puncak purnama akan terjadi satu jam sebelumnya, pada 19 Maret pukul 18.11 GMT atau 20 Maret pukul 01.11 WIB.
Selain terkesan seperti membesar, fenomena super moon perlu diwaspadai karena efek pasang surut laut akan menguat. Nelayan dan warga pesisir diminta berhati-hati karena potensi banjir pasang (rob) diperkirakan bakal lebih besar dari biasanya, sehingga nelayan disarankan tidak melaut jika terjadi pasang tinggi yang disertai cuaca buruk.
YAkin,,,??
ReplyDelete