Kertas daur ulang (recycle) saat ini bukan menjadi produk yang asing lagi. Beragam produk kerajinan dan souvenir yang menggunakan kertas daur ulang sebagai bahan baku utamanya banyak ditemukan di berbagai tempat. Salah satu lokasi produksi yang sekaligus sebagai lokasi pemasaran (toko) produk-produk kertas daur ulang adalah SEBAR recycle paper. Berlokasi di Jalan Kapt. Tendean 12 Yogyakarta, berbagai produk kertas daur ulang seperti aneka souvenir pernikahan, undangan pernikahan, pigura, stopmap, box tissue, dan kertas daur ulang itu sendiri bisa kita dapatkan dengan harga terjangkau.
Adalah Bapak Teguh ‘itox’ Wiyono yang sejak tahun 1999 menekuni produksi kertas daur ulang berbagai ukuran dan jenis. Berawal dari ikut pelatihan tentang daur ulang kertas yang diadakan intansi pemerintah, kini bapak berputra dua tersebut sering diundang menjadi trainer untuk pelatihan kertas daur ulang di berbagai wilayah. Dengan dibantu empat orang tenaga produksi, SEBAR recycle paper memproduksi beragam produk kertas daur ulang dengan campuran serat alam seperti eceng gondok, pandan, dan pelepah pisang.
Menurut Pak Itox, saat ini industri kertas daur ulang secara umum mengalami penurunan permintaan. “Produk-produk olahan dari kertas daur ulang kebanyakan sama dan monoton, hanya itu-itu saja, sehingga ketika kita ingin terus bisa eksis dalam usaha tersebut harus pintar dalam menciptakan inovasi produk baru,” kata Pak Itox. SEBAR recycle paper sendiri saat ini hanya memenuhi permintaan dalam setiap produksinya. Meskipun begitu, omset yang didapatkan SEBAR recycle paper setiap bulannya mencapai 15-25 juta rupiah.
Proses pembuatan kertas daur ulang tidaklah sulit, hanya diperlukan alat seperti blender, screen berkasa dan tanpa kasa, ember, alat penyaring, busa, dan kain bekas. Adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain kertas atau koran bekas, pewarna, serat alam (eceng gondok, pandan, pelepah pisang), dan pengharum. Untuk proses pembuatannya sebagai berikut:
- Kertas bekas disobek atau dipotong-potong kecil
- Kemudian direndam dalam air beberapa saat lalu diremas-remas sampai setengah hancur
- Kemudian kertas tersebut dihancurkan kembali dengan penambahan air menggunakan blender . perbandingan antara kertas dan air 1:1
- Masukkan bubur kertas ke dalam ember yang telah diisi air bersih (tiap 250 gr bubur kertas membutuhkan 5 liter air bersih). Kebutuhan air bisa disesuaikan, tergantung dari ketebalan kertas yang diinginkan.
- Campuran bubur tersebut dicampur menggunakan lem kanji untuk menghasilkan kertas yang tidak mudah sobek (setiap 250 gr bubur kertas dicampur 10-15 gr lem kanji).
- Penambahan warna dapat dilakukan untuk menghasilkan kertas berwarna. Untuk kertas daur ulang yang bermotif bisa dilakukan dengan menambahkan serat alami. Untuk menambah keharuman kertas, maka dapat ditambahkan pengharum.
- Setelah adonan selesai disiapkan, masukkan semua screen ke dalam adonan. Angkat screen dan biarkan air menetes. Setelah air menetes beberapa waktu, lepaslah screen tanpa kasa dan letakkan diatas papan/meja. Hilangkan air pada kasa dengan busa.
- Setelah screen tidak lagi mengandung air, screen kemudian diangkat. Sediakan alas kain untuk meletakkan adonan kertas yang telah pipih.
- Jemur kertas dibawah sinar matahari kemudian segera disetrika hingga kering dan permukaannya halus.
Harga yang ditawarkan SEBAR recycle paper cukup terjangkau untuk ukuran kreatifitas dan inovasi yang unik. Hanya dengan Rp.2.500,00-Rp.80.000,00 per produk, beragam kerajinan dan souvenir kertas daur ulang bisa kita miliki. Sementara untuk satu lembar kertas daur ulang dihargai Rp.5.000,00.
Tahun 2003-2006 menjadi masa-masa kejayaan bagi SEBAR recycle paper. Dalam kurun waktu tersebut, produk kertas daur ulangnya sampai tembus ke Eropa. “Tahun tersebut kami biasa melayani orderan sampai Spanyol, Denmark, dan negara Eropa yang lainnya,” jelas Pak Itox tentang pemasaran produknya. Namun sejak terjadi gempa bumi Jogja tahun 2006, kini pasaran ekspor sudah tidak mendapatkan lagi permintaan dari luar negeri. Produksi yang sehari-hari dijalani beliau dan karyawannya hanya memenuhi permintaan dari Jogja dan sekitarnya. Meskipun begitu, dengan keteguhan dan kreatifitasnya dalam menghasilkan produk-produk unik dan menarik, beliau yakin usahanya tersebut akan kembali ke puncak jayanya.
No comments:
Post a Comment